Januari
11
Halo, namaku Ratoe Suraya. Aku perempuan tercantik ketiga di keluargaku setelah ibu dan kakakku (hihihi...ini postive thinking atau negative thinking ya? XD). Panggilanku dijagat raya ini bejibun, di SMP kadang dipanggil mbak akta (sok tua dan ini karena request pribadi.hahahaha) gara-gara dulu hobi banget sama buku komik serial AKTA. Sehingga demikian kemudian, panggilan “mbak” ini akrab terlontar dari teman-temanku di SMA. Oleh banyak teman lainnya juga memanggil dengan nama biasa “ratoe à ratu”. Oleh my ubak papah ayah tercinta dipanggil “atu” (hmm...ada sih yang memanggilku dengan sebutan itu selain ubak, ah tapi itu masa lalu, let’s go). Oleh my umak mamah mami tersayang dipanggil “nga”. Oleh adek bungsuku di call “nga atu”. Oleh adek pertamaku di call “yuk su”. Di dunia perkuliahan nan senantiasa indah namun menyeramkan --____--“ dipanggil “mbok”, hebatnya lagi nama itu revolusi jadi “mak” dikalangan masa keluarga suraya. Nah, yang terakhir dipanggil sama ITU dengan nama yang membuat melayang, hehehe à aya..hehehe
Aku berbadan tinggi walau hanya 152 cm. Berat badanku ideal walaupun cuma 43 KG. Rambutku kayak bintang iklan sampo CLEAR walaupun kalau diurai jadi kaya setumpuk sapu ijuk kalau diraba. Kulitku mulus kayak Dian Sastro walaupun kadang-kadang kalau disentuh kasar gimana gitu. Hidungku mancung juga kok walaupun sebenarnya ga jauh beda sama hidungnya SULE PRIKITIW, tumpul ga ada sudutnya.
Tapi, aku bersyukur masih bisa menghirup oksigen punya Tuhan dengan leluasa. Aku masih bisa berjalan kemana-mana, berbicara dengan orang sebelah kamarku, berpikir bagaimana caranya aku bisa ke dufan dengan uang sendiri, mengambil buku jatuh, membuat susu sendiri (haha), menyambut tangan sahabatku, dan lain sebagainya. Allah masih menitipkan segenap kemampuan padaku, kemampuan yang bisa membuat aku BERHARGA.